Sunday, July 20, 2008

Ngeblog dengan ScribeFire

Tulisan ini saya tulis menggunakan scribefire, sebuah plugin pada firefox. Hmmm, cool.


World's Best Quran Recitation

Tuesday, March 18, 2008

Pada tutorial terdahulu kita telah belajar membuat proyek dari awal. Pada kasus tersebut source code dibuat benar-benar dari awal. Pada kasus lain juga bisa terjadi kita telah memiliki source code yang tidak dibuat dengan Eclipse dan kita ingin agar source code itu bisa dikelola dengan Eclipse. Sebagai contoh kasus, downloadlah source code Drupal dari http://www.drupal.org. Source code Drupal ini tidak berbentuk proyek Eclipse, dan sekarang kita ingin mengembangkannya di atas Eclipse. Ada 2 cara yang bisa kita lakukan untuk menjawab kasus seperti ini, yaitu dengan mengkopi file dan dengan mengimport proyek. Untuk membuat proyek dengan cara mengkopi file ikuti langkah berikut (Drupal hanya sebagai contoh kasus, silahkan Anda terapkan cara ini pada source code lain):

  1. Buatlah proyek baru seperti yang telah dijelaskan pada tutorial sebelumnya. Kita akan beri nama proyek ini Drupal (lihat contoh pembuatan project pada tutorial sebelumnya).

  2. Bukalah Windows Explorer atau yang semisalnya dan kopikan semua source code Drupal yang telah didownload sebelumnya ke lokasi proyek Drupal.

  3. Source code Drupal yang baru saja Anda kopikan tidak akan langsung terlihat pada Eclipse. Untuk itu klik kanan proyek Drupal dan klik Refresh pada menu kontektual yang muncul.

Untuk membuat proyek dengan menggunakan fitur import ikutilah petunjuk berikut:

  1. Buatlah project baru dengan nama Drupal

  2. Klik proyek Drupal dan klik perintah Import pada kontekstual menu yang muncul






  1. Pada dialog Select pilih General=>File System, klik Next

    Ini berarti kita akan membuat proyek menggunakan source non-Eclipse yang sudah ada pada sistem file






  1. Pada dialog Select isilah From directory dengan lokasi source code. Selanjutnya pilihlah direktori root yang muncul. Ini berarti kita akan menjadikan direktori ini dan semua isinya sebagai proyek Eclipse.


  2. Klik Finish

    Begitu tombol Finish diklik Eclipse akan mengkopikan semua file Drupal ke lokasi proyek.

Sekarang Anda sudah memiliki proyek Eclipse berisi source code yang telah ada sebelumnya.



Wednesday, February 27, 2008

Pemrograman PHP dengan Eclipse

Pada tulisan ini saya akan membahas langkah-langkah perlangkah penggunaan Eclipse sebagai IDE dalam pengembangan aplikasi PHP. Kita akan menggunakan Eclipse versi 3.3.x yang dilengkapi plugin PDT untuk mendukung lingkungan pengembangan PHP.

Berikut ini adalah software yang dibutuhkan dalam tulisan ini:

  1. Java Runtime Environment (JRE)

    JRE merupakan virtual machine (VM) untuk menjalankan program Java. Kita memerlukan VM ini karena Eclipse dikembangkan menggunakan bahasa Java, sehingga untuk menjalankannya harus disediakan lingkungan Java, yaitu JRE ini.

JRE dapat Anda download dari website SUN di http://java.sun.com/javase/downloads/index.jsp. Saya merekomendasikan JRE yang digunakan adalah versi 1.5.x

  1. Eclipse 3.3.3.1 yang mendukung PHP

    Installer Eclipse disediakan dalam sejumlah paket yang setiapnya diperuntukkan bagi pengembangan pada bahasa pemrograman tertentu, misalnya J2SE, J2EE, C/C++ dan lainnya termasuk PHP. Pada tutorial ini kita akan menggunakan Eclipse 3.3.1.1 yang sudah terintegrasi dengan plugin-plugin pendukung PHP. Paket tersebut dapat Anda download di: http://www.eclipse.org/downloads/download.php?file=/tools/pdt/downloads/drops/R20080103/all-in-one/pdt-all-in-one-R20080103-win32.zip. Paket ini terdiri atas Eclipse 3.3.1.1 dan sejumlah plugin pendukung PHP [?].

  2. PHP 5.2.x

    Agar dapat menjalankan program PHP, Eclipse harus terkoneksi ke intrepreter PHP. Pada tutorial ini kita akan menggunakan PHP 5.2.5. Anda dapat mendownloadnya dari: http://id2.php.net/get/php-5.2.5-win32-installer.msi/from/id.php.net/mirror.

Dari penjelasan di atas, ada 3 software yang harus Anda miliki untuk memprogram PHP menggunakan Eclipse, yaitu: JRE 1.5.x, Eclipse 3.3.1.1 yang terintegrasi dengan plugin PHP, dan Interpreter PHP 5.2.x. Versi dari software-software tidak mutlak harus seperti itu. Anda bisa menggunakan versi yang lain, misalnya JRE 1.4 atau 1.6 atau PHP 4.x.x. Tapi jika tidak ingin mengambil resiko bahwa instalasi PHP-Eclipse Anda tidak seperti yang diharapkan, sebaiknya Anda menggunakan versi-versi di atas yang memang telah saya uji penggunaannya.

Langkah-langkah instalasi

Jika berhubungan dengan Eclipse Anda tidak perlu takut dengan istilah instalasi, karena proses instalasi Eclipse sangatlah mudah. Kita tidak perlu melakukan konfigurasi yang rumit-rumit untuk menginstallnya.

Berikut tahapan instalasi setiap software tersebut.

  1. Installasi PHP

    Silahkan Anda jalankan paket installer yang tadi telah didownload. Tidak ada yang rumit dalam proses instalasi ini. Yang paling penting adalah Anda benar-benar tahu PATH dimana file-file pendukung PHP itu berada. Saya mengasumsikan Anda menaruh file-file itu di c:/utilities/php. Jika Anda menggunakan PATH yang berbeda dari yang saya asumsikan, harap benar-benar diingat lokasi tersebut.

  2. Install JRE

    Instalasi JRE juga tidak rumit. Sama halnya dengan instalasi PHP, yang jelas Anda benar-benar tahu PATH dimana JRE itu diinstall. Saya mengasumsikan instalasi JRE ini berada di c:/utilities/jre1.5

  3. Unzip dan posisikan Eclipse

    Proses instalasi Eclipse juga sangat gampang. Anda tinggal meng-unzip pake instalasi Eclipse tersebut dan memposisikannya pada PATH yang diinginkan. Saya asumsikan PATH Eclipse ini berada di c:/utilities/eclipse.

    Untuk kemudahan dalam menjalankan Eclipse, saya sarankan Anda membuat shortcut Eclipse ini pada halaman Desktop Windows. Caranya, klik kanan file c:/utilities/eclipse/eclipse.exe. Pada context menu yang muncul, klik menu Send To. Selanjutnya klik menu Deskstop (create shortcut).

OK, instalasi selesai. Anda dapat merasakan, betapa penginstall Eclipse tidak sulit bukan?

Perkenalan Awal dengan Eclipse

Marilah berkenalan dengan Eclipse yang baru saja Anda install. Jalankanlah Eclipse dengan meng-klik shortcut Eclipse yang telah Anda buat saat instalasi. Atau Anda juga bisa menjalankannya dengan mengetikkan perintah eclipse pada console, asalkan path Eclipse pada variabel environment sudah diset sebelumnya.

Gambar 1: Splash Eclipse

Saat pertama kali Eclipse dijalankan, ia akan menampilan splash Eclipse. Selanjutnya ia akan menanyakan lokasi workspace, yaitu folder yang akan digunakan untuk menyimpan proyek yang dikembangkan dengan Eclipse. Pada tutorial ini kita saya menggunakan folder c:/project sebagai workspace.

Selain mengeset folder workspace, Anda dapat mengklik checkbox use this as default and do not ask again, agar Eclipse tidak lagi menanyakan lokasi Workspace setiap kali startup. Setelah mengisi lokasi workspace, klik Ok.

Gambar 2: Workpace Launcer

CATATAN

Jika Anda berhasil menjalankan Eclipse hingga menampilkan gambar di atas, berarti instalasi JRE dan Eclipse Anda bisa dipastikan berhasil. Untuk mengetahui keberhasilan instalasi PHP akan kita lihat saat menjalankan program PHP dari Eclipse.

Karena ini merupakan waktu pertama kalinya Anda menjalankan Eclipse pada sebuah workspace, Eclipse akan menampilkan halaman Welcome. Pada halaman ini Anda dapat melihat sejumlah icon yang berisi informasi seputar Eclipse. Jika suatu saat nanti ingin mendapat penjelasan lebih detail tentang Eclipse, Anda dapat kembali ke halaman Welcome dengan mengklik menu Help=>Welcome.

Gambar 3: Halaman selamat datang

Dari halaman Welcome klik icon Workbench untuk menuju ke lingkungan pengembangan Eclipse (workbench). Workbench inilah yang akan kita gunakan untuk melakukan semua perihal pengembangan berbasis Eclipse.

Gambar 4: Tampilan Workbench

Workbench terdiri atas beberapa komponen utama sebagai berikut:

  1. Menu

  2. Toobar

  3. View

  4. Editor Area

  5. Perspektif

Membuat Project PHP

Inilah bagian yang Anda tunggu-tunggu, membuat project PHP dengan Eclipse. Saya akan jelaskan langkah-langkah membuat project sampai akhirnya project itu bisa dijalankan. Ikutilah langkah-langkah pembuatan project PHP berikut ini:

  1. Klik menu File=>New=>Project...

    Menu ini akan menampilkan dialog berisi sejumlah template project. Karena kita akan membuat project PHP, pilih template PHP=>PHP Project. Selanjutnya tekan tombol Next.

    Gambar 5: Membuat project PHP

  2. Pada dialog PHP Project, isi Project name dengan nama project yang ingin Anda buat. Untuk tutorial ini, kita akan membuat project dengan nama latih1. Biarkan nilai masukan lainnya tetap seperti apa adanya. Klik tombol Finish untuk menyudahi langkah awal pembuatan project.

  3. Selanjutkan Eclipse akan menanyakan apakah Anda ingin menggunakan perspektif PHP untuk mengembangkan project PHP yang baru saja Anda buat. Klik Yes, dengan ini Eclipse akan menampilkan perspektif PHP, yaitu dengan menampilkan view-view yang diperlukan dalam pengembangan PHP.

Sekarang Anda telah membuat sebuah project baru bernama latih1. Dapat Anda lihat, saat ini pada Eclipse terdapat sejumlah view yang berhubungan dengan Eclipse.

Gambar 6: Perspektif PHP

[JELASKAN MASING-MASING VIEW PHP]

Membuat Program PHP

Ikutilah langkah-langkah berikut untuk membuat program PHP Anda:

  1. Klik kanan project latih yang terdapat pada view PHP Explorer.

  2. Pada menu kontektual yang muncul klik New=>PHP File.

  3. Pada dialog New PHP File, isi masukan File Name dengan program1.php. Selanjutnya tekan Finish.

Saat ini pada Eclipse telah terdapat view Editor dengan sebuah file PHP baru bernama program1.php. Dapat Anda lihat, Eclipse telah menginisialisasi file program1.php itu dengan tag PHP. Selanjutnya ubahlah program1.php sehingga skrip tersebut berupa program sederhana berikut:

Gambar 7: Editor Eclipse untuk PHP

Untuk menyimpan perubahan yang telah dilakukan, Anda dapat mengklik icon disket pada toolbar [ICON] atau dengan menekan tombol CTRL-S.

Menjalankan program PHP

Kini saatnya menjalankan program PHP yang telah Anda buat. Ada banyak cara untuk menjalankan program yang telah buat dengan Eclipse, menggunakan perintah pada menu, toolbar atau dengan menekan kombinasi tombol tertentu. Saya akan jelaskan salah satu caranya, silahkan Anda mencari cara yang lain. Ikutilah langkah berikut:

  1. Klik menu Run=>Run.

  2. Pada dialog Run As yang baru saja muncul, pilih PHP Script dengan mengkliknya. Kemudian tekan OK.

  3. Ups, Eclipse memunculkan pesan error. Ini dikarenakan Anda belum mengeset interpreter PHP yang diperlukan oleh Eclipse untuk menjalankan program PHP. Tekanlah tombol OK, Eclipse akan menampilkan dialog Preference. Dengan dialog ini kita akan memberi tahu Eclipse interpreter PHP yang bisa ia pakai.

  4. Pastikan Anda berada pada menu PHP Executables. Pada halaman PHP Executables itu, klik tombol Add. Ini akan memunculkan dialog Add new PHP Executable.

  5. Isilah form yang muncul pada dialog Add new PHP Executable, dengan nilai sebagai berikut:

    Nama inputan

    Nilai

    Keterangan

    Name

    PHP 5.2.5

    Ini merupakan identifikasi PHP yang digunakan. Name ini bebas diisi nilai apa saja, asalkan tidak bentrok dengan nilai Name yang lain.

    Executable Path

    C:/utilities/php/php.exe

    Ini merupakan file php.exe dari interpreter PHP 5.2.5 yang sudah didownload sebelumnya.

    PHP ini file

    C:/utilities/php/php.ini

    Ini merupakan file konfigurasi PHP. Nilai inputan ini tidak wajib diisi.

    PHP Debugger

    pilih XDebug

  6. Masih pada dialog Preference, klik menu PHP=>Debug. Pada halaman PHP Debug isilah nilainya seperti pada tabel berikut:

    Nama inputan

    Nilai

    Keterangan

    PHP Debugger

    Pilih XDebug

    Ini merupakan jenis debugger yang kelak akan kita eksplorasi penggunaannya.

    PHP Executable

    Pilih PHP 5.2.5

    PHP 5.2.5 merupakan nama interpreter PHP yang telah kita tambahkan ke Eclipse pada langkah di atas.

  7. Konfigurasi telah selesai, klik tombol OK pada dialog Preferences.

  8. Sekarang cobalah Anda ulang langkah ke 2. Seharusnya Eclipse Anda akan menampilkan tulisan: "Hello World".

Sunday, February 10, 2008

Belajar Pemrograman Menggunakan IDE

Lingkungan pengembangan perangkat lunak dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu lingkungan primitif dan lingkungan terintegrasi. Lingkungan primitif dalam siklus pemrograman terdiri atas kompiler/interpreter, text editor dan console. Sepintas pengembangan dengan lingkungan primitif ini ini sederhana dan cepat. Hanya bemodalkan kompiler/interpreter, text editor sederhana dan console (2 hal terakhir ini pasti sudah ada di setiap sistem operasi, tanpa harus diinstall), belajar pemrograman sudah bisa dilakukan. Tapi jika cara ini yang Anda gunakan, sebenarnya secara keseluruhan proses belajar yang Anda perlukan untuk akhirnya bisa menguasai pemrograman menjadi lebih panjang. Ini dikarenakan segala sesuatunya dilakukan secara manual, termasuk dalam mendeteksi setiap kesalahan yang muncul. Sebabnya adalah, tidak ada mekanisme otomatis yang memberitahu kesalahan koding setiap kali Anda mencoba menuliskan koding dari konsep pemrograman yang baru pelajari. Kesalahan demi kesalahan barulah diketahui pada pesan error atau warning yang muncul saat kompilasi dilakukan (sintaks error) atau saat program akan dijalankan (runtime error).

Penggunaan lingkungan primitif dalam belajar pemrograman bagaikan orang yang sedang belajar renang tanpa alat bantu bahkan pelatih. Orang tersebut tentu akan butuh waktu yang lama agar bisa mengetahui pola yang benar dalam berenang. Parahnya lagi adalah, sangat mungkin orang ini akan patah semangat karena kegagalan demi kegagalan yang sulit ia ketahui penyebabnya. Dalam belajar pemrograman, patah semangat juga sangat mungkin terjadi, apalagi setelah utak-atik sana sini, program tidak juga mau dijalankan.

Lingkungan pengembangan kedua adalah lingkungan terintegrasi yang menyediakan fasilitas lengkap untuk pengembangan perangkat lunak. Lingkungan terintegrasi ini biasa dikenal dengan IDE (integrated development environment). Tidak semua bahasa pemrograman memiliki IDE, hanya bahasa-bahasa pemrograman terkenal sajalah yang biasanya telah didukung oleh IDE. Di antara bahasa pemrograman berbasis opensource yang sudah memiliki IDE adalah: PHP, Java, C++, Perl, dan Phyton.

Berikut ini merupakan sejumlah daftar perbedaan antara penggunaan text editor sederhana dan penggunaan IDE.

Penggunaan text editor sederhana

Penggunaan IDE

Alat bantu yang digunakan

Compiler/interpeter, text editor biasa dan console

Compiler/interpreter dan IDE (integrated development environment)

Kelebihan

* Sifat ketergantungan programmer terhadap tools sangat rendah, hanya dengan kompiler dan text editor biasa mereka sudah bisa memprogram.

* Programmer cenderung akan terpacu untuk belajar lebih keras agar sintaks pemrograman yang ia tulis tidak banyak kesalahan.

* Resource hardware yang dibutuhkan jauh lebih sederhana.

Programmer akan sangat terbantu belajar pemrograman sehingga proses belajar menjadi lebih cepat.

* Mempercepat para pemula untuk menjadi programmer profesional.

Kekurangan

Belajar pemrogramana menjadi cukup sulit, karena kesalahan-kesalahan baru diketahui setelah program tidak mau dikompile atau dijalankan.

* Kegagalan yang akan sangat mungkin sering terjadi, cenderung membuat pemula patah semangat melanjutkan proses belajarnya.

* Saat-saat awal pembelajaran ketergantunan programmer terhadap tools cukup tinggi, karena untuk memprogram

Berdasarkan sejumlah perbandingan di atas, saya menganjurkan para pemula yang ingin belajar bahasa pemrograman menggunakan IDE sebagai alat bantu dalam proses pembelajarannya. Saya meyakini, penggunaan IDE akan sangat membantu pemula dalam memupuk semangat belajarnya. IDE sangat membantu dalam melakukan siklus pemrograman (koding, kompile, eksekusi atau mungkin juga testing) dan meminilisir kesalahan sintaks yang terjadi. Dengan menggunakan IDE, hanya diperlukan sedikit pekerjaan untuk menulis dari awal sampai program itu bisa dilihat eksekusinya. Saat koding, IDE akan membantu kita dalam mendeteksi setiap kesalahan sintaks yang terjadi (biasanya ditandai dengan garis merah pada halaman editor). IDE yang berkualitas akan menjamin koding yang dibuat 100% terbebas dari kesalahan sintaks. Setelah koding dibuat, dengan IDE proses kompilasi dan menjalankan program juga akan menjadi lebih mudah. Biasanya IDE telah menyediakan tombol khusus untuk mengkompile dan mengeksekusi program. Dengan cara ini, Anda tidak perlu lagi harus mengingat-ingat perintah dan argument yang diperlukan.

Memang disatu sisi penggunaan IDE bisa menimbulkan ketergantungan programmer terhadap IDE tertentu, sehingga bisa saja dia tidak bisa melakukan apa-apa jika tidak ada IDE yang biasa ia gunakan. Tapi perlu disadari, apapun solusinya, pasti ada trade-off. Kalaupun memang dikhawatirkan hal ini terjadi, kita bisa melakukan antisipasi seperlunya, yaitu dengan menggunakan IDE dengan diiringan semangat pembelajaran. Maksudnya, setiap kali IDE digunakan, haruslah kita ketahui apa yang sesungguhna terjadi, sehingga semua hal yang dilakukan oleh IDE untuk mempermudah pemrograman, bisa kita mengerti.

Bagaimana, kebutuhan terhadap IDE tidak terelakkan lagi. Rumitnya permasalahan dan teknologi informasi yang saat ini semakin maju membuat kita harus bergerak cepat, termasuk dalam belajar pengembangan. Penggunaan IDE merupakan solusi jitu untuk kecepatan ini.

Saturday, February 09, 2008

Blogging via email

Blogger punya kemampuan yang memungkinkan kita mengirimkan posting menggunakan email. Dengan cara ini, subject pada email akan dijadikan judul dan bodynya akan dijadikan isi blog oleh blogger. Untuk mengirimkan posting menggunakan email, ikuti cara berikut: Pertama kita harus mengeset alamat email yang akan digunakan sebagai penerima blog. Ikutilah langkah berikut untuk melakukan pengesetan: 1. Masuklah ke dashboard blogger Anda. 2. Klik link Setting yang terdapat pada salah satu (atau mungkin cuma satu) blog Anda. 3. Klik tab Email yang terdapat pada halaman Setting 4. Masukkan kode rahasia Anda textbox Mail-to-Blogger Address Misalnya jika Anda mengetikkan "myblog", maka alamat email untuk posting ke blog Anda akan menjadi xxx.myblog@blogger.com, dimana xxx merupakan subdomain blog Anda. 5. Klik lah checkbox Publish jika belum terpilih Ini akan mengakibatkan semua blog yang Anda kirimkan lewat email akan langsung dipublish. 6. Klik tombol Save Setting Nah, selanjutnya Anda sudah dapat mengirimkan blog menggunakan alamat email yang telah Anda set seperti pada langkah keempat di atas. Jika untuk alasan tertentu Anda ingin agar bagian akhir dari email Anda tidak termasuk dalam isi blog, maka Anda cukup menuliskan "#end" pada baris baru di body email Anda. "#end" akan mengakibatkan body email yang berada setelah tanda "#end" diabaikan oleh blogger .

Tuesday, October 16, 2007

Searching best reporting tools

I'm now searching the best reporting tools. So far, i'v been used BIRT. It's too cool, but it has some drawbacks and bugs in its designer. Now, i'm exploring Pentaho and Jasperreports. I hope to day i'll get the best one.