Tuesday, December 05, 2006

Mengambil Ibrah dari Hujatan Terhadap AA Gym

Bismillahirrahmanirrahim...

Tulisan saya ini bertujuan untuk mengambil ibrah dari isu ter-hot saat ini. Ini menjadi sebuah pertimbangan, terutama bagi pada dai, agar pembinaan yang dilakukan pada ummat, diusahakan dengan komprehensif, secara menyeluruh, tidak setengah2nya saja.

Setelah bertahun AA Gym menjadi seorang kiai kondang, baru sekaranglah muncul hujatan yang bertubi2 terhadap diri beliau. Pemicu hujatan2 tersebut bukanlah karena beliau seorang yang berbuat salah (walaupun mungkin sebagai orang yang kurang ilmu mengatakan begitu), tapi justeru hujatan muncul karena beliau melakukan suatu hal yg "kurang dimininati pasar", terutama kaum hawa. Ya, poligami yang baru2 ini dilakukan AA Gym menjadi penyebab semua itu.

Yang cukup ironis juga adalah, bahwa hujatan tersebut justeru datang dari para muslimah, bahkan dari ibuk2 yg mengaku jemaah AA Gym. Subhanallah!

Bagi saya, hujatan seperti ini sudah lama saya duga akan terjadi pada AA Gym. Mengapa? Saya berpendapat, Itu tidak lain karena tausiah2 yg selama ini beliau sampaikan, saya nilai kurang mengigit. Pendidikan ummat yg selama ini beliau lakukan, lebih mengarah pada hal2 ringan saja terhadap permasalahan ummat yg jauh lebih kompleks. Saya menilai tema2 yg beliau sajikan tidak cukup mengingit untuk mengetuk pola fikir ummat bahwa banyak hal2 fundamental yg belum mereka lakukan. Bisa dikatakan juga, tema2 yang beliau sampaikan lebih terarah pada tema kebenaran universal, yang dalam hal itu semua, bisa jadi semua agama akan membenarkannya.

Fakta ini diperparah oleh fakta bahwa adanya kecendurungan jemaah sudah merasa cukup dengan apa yg mereka terima dari mteri2 yang 'hanya' sperti itu. Mereka merasa islam hanyalah berisi keramahan, sopan satun, dan hal2 ringan lainnya.

Akibat dari semua ini adalah, tatkala ada hal lain yg cukup berat, ketsiqah mereka menjadi pudar. Tidak ckup kuat untuk mengokohkan kepercayaan yg selama itu sudah mereka berikan.

Entahlah, itulah yg saya rasakan. Waktu terlalu sedikit untuk bisa menuliskn semuanya.

Friday, November 17, 2006

Bismillah...

Kesibukanku... Sedialah engkau merelakanku Memberikan sebagian dari waktuku Untuk ummat ini dgn semua yg kubisa

Bismillah...

-- dalam kesendirian, menantikan rahmat yg dijanjikan, sebentar lagi insya4WI

Tuesday, February 21, 2006

Fokus Terhadap Target

Fokus terhadap target... Tahukah Anda, sebenarnya sebagian permasalah hidup kita adalah tidak fokus terhadap inti permasalahan. Dari ketidakfokusan ini, muncullah kesesatan, salah berprilaku, perselisihan dan banyak persoalan lainnya ditimbulkan oleh sikap kita yang tidak fokus terhadap target permasalahan!

Sebuah contoh kasus begini. Seorang isteri sedang memanggang paha sapi menggunakan oven dengan terlebih dahulu memotong-motong paha daging menjadi beberapa bagian. Sang suami melihat isterinya yang memotong-motong paha tersebut menanyakan mengapa sang isteri melakukan hal tersebut. Si isteri menjawab, itulah yang dicontohkan oleh ibunya dan dia merasa itulah yang terbaik (contoh dari ibu).

Tidak puas dengan jawaban itu mereka berdua kemudian menanyakabertanya ke sang ibu perihal tersebut. Ternyata si ibu menjawab bahwa ia melakukan itu karena meniru sang nenek, menurut sang ibu, itulah yang terbaik (memotong dahulu paha sapi Atas jawaban yang tidak memuaskan tersebut mereka berdua menanyak ke sang nenek alasan beliau melakukan hal tersebut. Sang nenek menjawab ia melakukan hal itu karena oven ia miliki terlalu kecil untuk bisa memanggang paha sapi yang sebegitu besar.

Sang isteri malu sendiri, karena seharusnya ia tidak perlu memotong-motong dulu paha tersebut, karena toh ia memiliki oven yang cukup besar untuk memanggang paha sapi tanpa harus memotong-motongnya terlebih dahulu.

Anda mungkin merasa remeh dengan cerita di atas. Tapi bagi saya pribadi, cerita di atas sebenarnya contoh kecil dari sebuah perilakuan yang tidak fokus terhadap permasalahan, sehingga mengabaikan solusi yang sebenarnya!

Dalam permasalahan hidup sehari-hari, kita sering kurang bisa melihat permasalahan secara menyeluruh sehingga tidak menemukan permasalahan intinya. Sebagai contoh tentang mencari kerja. Banyak orang (terutama para orang tua), sangat menginginkan anak-anak mereka menjadi pegawai negeri, "Pokoknya kamu harus menjadi pegawai negeri". Keinginan mereka yang demikian telah menjadi sebuah patokan mati bagi sang anak.

Sekarang cobalah kita melihat lebih jauh terhadap keinginan tersebut. Sebenarnya yang diinginkan si ortu adalah bagaimana agar kehidupan anak mereka lebih terjamin pada masa yang akan datang. Untuk cita-cita, seharusnya pekerjaan sebagai pegawai negeri tidak dijadikan sebagai satu-satunya alternatif. Terlalu banyak alternatif lain, bahkan yang lebih baik untuk mencapai jaminan hidup yang akan datang.

Dan sungguh sangat banyak contoh permasalahan yang timbul karena kebanyakan kita tidak fokus terhadap target. Anda dapat melihat sendiri pada apa yang telah Anda lakukan selama ini atau pada perilaku orang-orang sekitar kita, baik dalam bekerja, beribadah dan sebagainya.

Sunday, January 01, 2006

Pernikahanku Dengan Seorang Bidadari, insya Allah...

ssalamualaikum, wr wb.

Ikhwah Fillah... Setelah lama menunggu, akhirnya tibalah saatnya bagi saya untuk mengumumkan secara resmi hal ini...

Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT... Insya Allah kami akan menyelenggarakan pernikahan

Lira Gumala Sari & Rijalul Fikri

Akad Nikah : Sabbtu, 7 Januari 2006 / 7 Dzuhijjah 1426 H Pukul 10.00 s/d selesai di Masjid Raya Ganting - Padang

Walimatul ‘Ursy : Ahad, 8 Januari 2006 / 8 Dzuhijjah 1426 H Pukul 10.00 s/d selesai di Komp. Asrama TNI-AD JL. Parak Pisang I No. 25 - Padang

Untuk lebih lengkapnya, teman2 dapat mengakses situs kami: http://lirafikri.elfikrsoft.com Sungguh kebahagian tersendiri bagi kami jika teman2 berkenan mengisi BUKU TAMU pada situs tersebut.

Inginnya hati ini teman2 bisa menghadiri momen bersejarah kami tersebut... Tapi sunnah Rasulullah SAW tidak membebani orang2 jarak untuk datang Setidaknya do'a bagi kami, sudahlah itu cukup.

Wassalamualaikum, wr wb.