Sunday, February 10, 2008

Belajar Pemrograman Menggunakan IDE

Lingkungan pengembangan perangkat lunak dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu lingkungan primitif dan lingkungan terintegrasi. Lingkungan primitif dalam siklus pemrograman terdiri atas kompiler/interpreter, text editor dan console. Sepintas pengembangan dengan lingkungan primitif ini ini sederhana dan cepat. Hanya bemodalkan kompiler/interpreter, text editor sederhana dan console (2 hal terakhir ini pasti sudah ada di setiap sistem operasi, tanpa harus diinstall), belajar pemrograman sudah bisa dilakukan. Tapi jika cara ini yang Anda gunakan, sebenarnya secara keseluruhan proses belajar yang Anda perlukan untuk akhirnya bisa menguasai pemrograman menjadi lebih panjang. Ini dikarenakan segala sesuatunya dilakukan secara manual, termasuk dalam mendeteksi setiap kesalahan yang muncul. Sebabnya adalah, tidak ada mekanisme otomatis yang memberitahu kesalahan koding setiap kali Anda mencoba menuliskan koding dari konsep pemrograman yang baru pelajari. Kesalahan demi kesalahan barulah diketahui pada pesan error atau warning yang muncul saat kompilasi dilakukan (sintaks error) atau saat program akan dijalankan (runtime error).

Penggunaan lingkungan primitif dalam belajar pemrograman bagaikan orang yang sedang belajar renang tanpa alat bantu bahkan pelatih. Orang tersebut tentu akan butuh waktu yang lama agar bisa mengetahui pola yang benar dalam berenang. Parahnya lagi adalah, sangat mungkin orang ini akan patah semangat karena kegagalan demi kegagalan yang sulit ia ketahui penyebabnya. Dalam belajar pemrograman, patah semangat juga sangat mungkin terjadi, apalagi setelah utak-atik sana sini, program tidak juga mau dijalankan.

Lingkungan pengembangan kedua adalah lingkungan terintegrasi yang menyediakan fasilitas lengkap untuk pengembangan perangkat lunak. Lingkungan terintegrasi ini biasa dikenal dengan IDE (integrated development environment). Tidak semua bahasa pemrograman memiliki IDE, hanya bahasa-bahasa pemrograman terkenal sajalah yang biasanya telah didukung oleh IDE. Di antara bahasa pemrograman berbasis opensource yang sudah memiliki IDE adalah: PHP, Java, C++, Perl, dan Phyton.

Berikut ini merupakan sejumlah daftar perbedaan antara penggunaan text editor sederhana dan penggunaan IDE.

Penggunaan text editor sederhana

Penggunaan IDE

Alat bantu yang digunakan

Compiler/interpeter, text editor biasa dan console

Compiler/interpreter dan IDE (integrated development environment)

Kelebihan

* Sifat ketergantungan programmer terhadap tools sangat rendah, hanya dengan kompiler dan text editor biasa mereka sudah bisa memprogram.

* Programmer cenderung akan terpacu untuk belajar lebih keras agar sintaks pemrograman yang ia tulis tidak banyak kesalahan.

* Resource hardware yang dibutuhkan jauh lebih sederhana.

Programmer akan sangat terbantu belajar pemrograman sehingga proses belajar menjadi lebih cepat.

* Mempercepat para pemula untuk menjadi programmer profesional.

Kekurangan

Belajar pemrogramana menjadi cukup sulit, karena kesalahan-kesalahan baru diketahui setelah program tidak mau dikompile atau dijalankan.

* Kegagalan yang akan sangat mungkin sering terjadi, cenderung membuat pemula patah semangat melanjutkan proses belajarnya.

* Saat-saat awal pembelajaran ketergantunan programmer terhadap tools cukup tinggi, karena untuk memprogram

Berdasarkan sejumlah perbandingan di atas, saya menganjurkan para pemula yang ingin belajar bahasa pemrograman menggunakan IDE sebagai alat bantu dalam proses pembelajarannya. Saya meyakini, penggunaan IDE akan sangat membantu pemula dalam memupuk semangat belajarnya. IDE sangat membantu dalam melakukan siklus pemrograman (koding, kompile, eksekusi atau mungkin juga testing) dan meminilisir kesalahan sintaks yang terjadi. Dengan menggunakan IDE, hanya diperlukan sedikit pekerjaan untuk menulis dari awal sampai program itu bisa dilihat eksekusinya. Saat koding, IDE akan membantu kita dalam mendeteksi setiap kesalahan sintaks yang terjadi (biasanya ditandai dengan garis merah pada halaman editor). IDE yang berkualitas akan menjamin koding yang dibuat 100% terbebas dari kesalahan sintaks. Setelah koding dibuat, dengan IDE proses kompilasi dan menjalankan program juga akan menjadi lebih mudah. Biasanya IDE telah menyediakan tombol khusus untuk mengkompile dan mengeksekusi program. Dengan cara ini, Anda tidak perlu lagi harus mengingat-ingat perintah dan argument yang diperlukan.

Memang disatu sisi penggunaan IDE bisa menimbulkan ketergantungan programmer terhadap IDE tertentu, sehingga bisa saja dia tidak bisa melakukan apa-apa jika tidak ada IDE yang biasa ia gunakan. Tapi perlu disadari, apapun solusinya, pasti ada trade-off. Kalaupun memang dikhawatirkan hal ini terjadi, kita bisa melakukan antisipasi seperlunya, yaitu dengan menggunakan IDE dengan diiringan semangat pembelajaran. Maksudnya, setiap kali IDE digunakan, haruslah kita ketahui apa yang sesungguhna terjadi, sehingga semua hal yang dilakukan oleh IDE untuk mempermudah pemrograman, bisa kita mengerti.

Bagaimana, kebutuhan terhadap IDE tidak terelakkan lagi. Rumitnya permasalahan dan teknologi informasi yang saat ini semakin maju membuat kita harus bergerak cepat, termasuk dalam belajar pengembangan. Penggunaan IDE merupakan solusi jitu untuk kecepatan ini.

No comments: